By Samantha Churchill
Penggantian oli mobil disarankan setiap 10.000 km atau 6 bulan. Dalam pergantian oli, biasanya terdapat tiga jenis oli yang harus diganti, oli mesin, oli transmisi untuk persneling dan oli gardan. Namun angka tersebut digunakan jika Anda menggunakan jenis oli full sintetik, jika oli yang digunakan mengandung campuran mineral maka hitungannya adalah setiap 5.000 km. Standar kode oli yang dibuat oleh SAE dapat ditemukan pada setiap kemasan oli untuk kendaraan. SAE 10W40 berarti pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli SAE 10W, pada suhu tinggi seperti SAE 40.
Otomotifnet – Kondisi lalu-lintas di kota-kota besar terlihat mulai kembali normal, ditandai macet di sana-sini. Dengan kondisi lalu-lintas seperti itu, apakah aman melakukan penggantian oli mesin setiap 10.000 kilometer sesuai anjuran pabrik? “Soalnya saya pernah baca kalau sebaiknya penggantian oli yang aman itu berdasarkan engine hour, apa betul?” tanya Syahrudin pada OTOMOTIF via rubrik konsultasi. Namun tentunya patokan tersebut bila kondisi berkendaranya normal, alias tanpa mobil sering terkena macet-macetan. Nah, menurut Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) di Pulogadung, Jakarta Timur, bila mobil setiap harinya sering terjebak di kemacetan, paling aman penggantian oli berdasarkan waktu beroperasinya mesin alias engine hour.
Sering berada dalam kondisi idle, atau menghadapi kondisi stop and go. Dari poin tersebut dapat terlihat, mobil yang berada di kota-kota besar, seperti Jakarta berada dalam kondisi berkendara yang berat. Terutama poin yang menunjukkan mobil yang sering berada dalam kondisi idle. Oleh karena itu, Gordon menilai idealnya ganti oli untuk kendaraan di kota-kota besar dihitung berdasarkan durasi pemakaian saja. "Setahun dua kali ganti oli untuk mobil itu tidak cukup.
Bahkan periode penggantian oli sebenarnya sudah tertulis dalam buku petunjuk pemilik mobil yang diberi oleh pabrikan. "Untuk mobil yang pakai oli dengan kandungan campuran mineral lebih ya sebaiknya tiap 5.000 km harus ganti. Selain itu, oli yang dalam proses produksinya ini punya proses yang lebih panjang dari pada oli mineral tingkat penguapannya jauh lebih rendah. Tapi tidak bisa dipungkiri, ada banyak bengkel menyarankan kalau kita harus mengganti oli lebih sering bila melewati kemacetan. "Sebenarnya macet tidak ada pengaruhnya terhadap kualitas oli yang menurun, baik sintetik ataupun tidak.
--Masih cukup banyak pengguna mobil baru merasa kebingungan penggantian oli mesin mobil setiap 5.000 atau 10 ribu kilometer. Maka dari itu, penggantian oli mesin dapat dilakukan setiap 10 ribu km. Itu sebabnya mobil dahulu selalu merekomendasikan penggantian oli setiap 5.000 km. Namun, penggantian oli sintetik maupun oli mineral itu tidak selalu merujuk kepada interval di atas. Pasalnya, ada beberapa hal yang justru membuat oli mesin mobil berlangsung lebih cepat.
