By Emma Anderson
Otomotifnet - Susah susah gampang mendandani Mazda Vantrend, apalagi perlu usaha lebih untuk mendapatkan mobil dengan kondisi yang utuh dan prima. Tantangan pertama adalah sulitnya mencari mobil dengan kondisi yang diinginkan Didiet. “Lantaran mobil pekerja, banyak unit yang kondisi mesinnya terawat namun eksteriornya butuh restorasi, dan untuk merestorasinya perlu biaya yang cukup banyak,” jelas Didiet yang sudah ‘hunting’ sekitar belasan mobil. Okky/Otomotifnet Wajah Mazda Vantrend dipermak, bumper pakai Corolla DX 1982, apron dan fender berubahSetelah mendapatkan unit yang cocok, Didiet mulai konsenstrasi pada konsep modifikasi yang akan dikerjakan. Soal tema modifikasinya, Didiet menyebut back to 70’s wagon style, dengan serangkaian ubahan yang ia lakukan hasilnya bisa sekeren ini.
Kini, mobil-mobil tersebut juga masih terlihat beredar di jalanan dengan kondisi yang relatif baik. Hal tersebut juga berlaku untuk Mazda Vantrend milik Didit, yang mengusung gaya 90's cukup naik daun pada masanya, kini restorasi dan modifikasi tersebut kembali diminati oleh pemain-pemain mobil lawas. Tentu saja, tak sedikit waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk membangun sebuah kendaraan lawas agar laik jalan dan menjadi pusat perhatian. Makin mempercantik eksteriornya, spoiler depan mengaplikasikan Kuwahara style, hingga antena, roof rack dan apron pada front lower yang di custom sesuai perhitungannya. Masuk ke area kabin, suasana modifikasi era 1990-an juga makin kental dengan setir dan persneling dari MOMO Benetton F1 HarleyQuiin.
